Keutamaan Tauhid

 Keutamaan Tauhid


بسم الله الرحمن الرحيم

Alloh ta’ala berfirman,

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan–Nya dengan sesuatupun.” (An-Nisa: 36)

Diantara Keutamaan Tauhid:

  1. 1.     Tauhid ilmu yang paling agung,

 

Alloh ta’ala berfirman,

y‰Îgx© ª!$# ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd èps3Í´¯»n=yJø9$#ur (#qä9’ré&ur ÉOù=Ïèø9$# $JJͬ!$s% ÅÝó¡É)ø9$$Î/ 4 Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd Ⓝ͖yêø9$# ÞOŠÅ6yÛø9$# ÇÊÑÈ

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali Imron: 18)

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. )محمد: 19(

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) yang patut diibadahi kecuali Allah …. (Muhammad: 19)

 

  1. 2.     Tauhid sebab diciptakannya Jin dan manusia,

 

Alloh ta’ala berfirman,

$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbr߉ç7÷èu‹Ï9 ÇÎÏÈ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah (hanya) kepada-Ku. (Adz-Dzariyaat: 56)

 

  1. 3.     Tauhid misi diutusnya para Rosul,

Alloh ta’ala berfirman,

ô‰s)s9ur $uZ÷Wyèt/ ’Îû Èe@à2 7p¨Bé& »wqߙ§‘ Âcr& (#r߉ç6ôã$# ©!$# (#qç7Ï^tGô_$#ur |Nqäó»©Ü9$# ( Nßg÷YÏJsù ô`¨B “y‰yd ª!$# Nßg÷YÏBur ïƨB ôM¤)ym Ïmø‹n=tã ä’s#»n=žÒ9$# 4 (#r玍šsù ’Îû ÇÚö‘F{$# (#rãÝàR$$sù y#ø‹x. šc%x. èpt7É)»t㠚úüÎ/Éj‹s3ßJø9$# ÇÌÏÈ

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (An-Nahl: 36)

 

  1. 4.     Tauhid sebab persatuan,

 

Alloh ta’ala berfirman,

ö@è% Ÿ@÷dr’¯»tƒ É=»tGÅ3ø9$# (#öqs9$yès? 4’n<Î) 7pyJÎ=Ÿ2 ¥ä!#uqy™ $uZoY÷t/ ö/ä3uZ÷t/ur žwr& y‰ç7÷ètR žwÎ) ©!$# Ÿwur x8Ύô³èS ¾ÏmÎ/ $\«ø‹x© Ÿwur x‹Ï‚­Gtƒ $uZàÒ÷èt/ $³Ò÷èt/ $\/$t/ö‘r& `ÏiB Èbrߊ «!$# 4 bÎ*sù (#öq©9uqs? (#qä9qà)sù (#r߉ygô©$# $¯Rr’Î/ šcqßJÎ=ó¡ãB ÇÏÍÈ

3:64. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.

 

  1. 5.     Tauhid dasar islam,

 

Alloh ta’ala berfirman,

!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#r߉ç6÷èu‹Ï9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJ‹É)ãƒur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãƒur no4qx.¨“9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah: 5)

 

Dari Abu Abdirrohman Abdulloh bin Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata “Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ’Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.” (HR.Bukhori dan Muslim)

 

  1. 6.    Tauhid sebab diampuninya dosa dan
  2. 7.    Tauhid sebab dikabulkannya do’a,

 

Alloh ta’ala berfirman,

#sŒur Èbq‘Z9$# ŒÎ) |=yd©Œ $Y6ÅÒ»tóãB £`sàsù br& `©9 u‘ωø)¯R Ïmø‹n=tã 3“yŠ$oYsù ’Îû ÏM»yJè=—à9$# br& Hw tm»s9Î) HwÎ) |MRr& šoY»ysö6ߙ ’ÎoTÎ) àMZà2 z`ÏB šúüÏJÎ=»©à9$# ÇÑÐÈ   $uZö6yftGó™$$sù ¼çms9 çm»oYø‹¯gwUur z`ÏB ÉdOtóø9$# 4 šÏ9ºx‹x.ur ÓÅÖGçR tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÑÑÈ

Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman..” (Al-Anbiyaa’: 87-88)

 

 

  1. 8.     Tauhid menunjukkan Husnul Khotimah,

 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ. (رواه مسلم عن عثمان بن عفان)

 

“Barangsiapa yang mati, sedangkan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang patut diibadahi kecuali Allah, maka ia akan masuk surga.” (HR. Muslim)

 

مَنْ كَانَ آخِرَ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

 

“Barangsiapa yang akhir perkataannya Laa Ilaaha illallah, dia masuk surga,” (HR. Abu Dawud, Al-Hakim, Ibnu Mandah dalam At-Tauhid, dan Ahmad. Hadits ini dinyatakan oleh Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani sebagai hadits hasan, lihat Irwa`ul Ghalil hadits no. 687, hal. 149-150)

 

  1. 9.     Tauhid menjaga harta dan darah,

 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ قالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُوْنِ اللهِ حَرَّمَ مَالُهُ وَدَمُّهُ وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ. (رواه مسلم)

 

“Barangsiapa yang berkata لا إله إلا الله dan mengingkari terhadap apa-apa yang diibadahi selain Allah, maka haram harta dan darahnya. Adapun perhitungannya ada pada sisi Allah.” (HR. Muslim).

 

  1. 10.                        Tauhid sebab mendapatkan syafa’at,

 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إَلاَّ اللهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ. (رواه البخاري)

 

“Manusia yang paling berbahagia dengan syafa’atku di hari kiamat adalah seseorang yang berkata لاَ إِلَهَ إَلاَّ اللهُ dengan ikhlas dari lubuk hatinya.” (HR. Bukhari)

 

  1. 11.                         Tauhid sebab menyelamatkan dari api neraka,

 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلاَّ حَرَّمَهُ اللهُ عَلَى النَّارِ . (رواه البخاري)

 

“Tidaklah dari salah seorang di antara kalian yang bersaksi bahwasanya tidak ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah dengan jujur dari lubuk hatinya, kecuali Allah akan mengharamkannya dari api neraka.” (HR. Bukhari)

 

  1. 12.                         Tauhid sebab mendapatkan surga,

 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ لَقِيْتُ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبَهُ فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ. (رواه مسلم عن أبي هريرة)

 

“Barangsiapa yang menemui-Ku dari balik tabir ini yang bersaksi bahwasanya tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dengan yakin terhadapnya dalam hatinya, maka berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ. (رواه مسلم عن عثمان بن عفان)

 

“Barangsiapa yang mati, sedangkan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang patut diibadahi kecuali Allah, maka ia akan masuk surga.” (HR. Muslim)

 

***

Tag: , , , ,

2 Tanggapan to “Keutamaan Tauhid”

  1. Inilah ‘Aqidah Kami | Hijab Muslimah Salafyah Ahlussunnah wal Jama'ah Says:

    […] Kami beriman bahwa laailaahaillallooh (tiada yang berhak disembah selain Alloh), Dialah satu-satunya yang berhak disembah, Tiada tandingan bagi Alloh dalam ibadah […]

    Suka

  2. Inilah ‘Aqidah Kami | Malzamah Islam Ilmiah Says:

    […] Kami beriman bahwa laailaahaillallooh (tiada yang berhak disembah selain Alloh), Dialah satu-satunya yang berhak disembah, Tiada tandingan bagi Alloh dalam ibadah […]

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Inilah ‘Aqidah Kami | Malzamah Islam Ilmiah Batalkan balasan